KPI 'Kendaraan Paling Ideal'
Minggu, 03 Juni 2012
0
komentar
Pengelolaan kinerja pegawai yang efektif merupakan salah satu faktor meningkatkan bisnis perusahaan. Dalam hal ini, pengelolaan kinerja yang efektif mencakup proses pengukuran hasil kerja pegawai secara objektif melalui serangkaian indikator kinerja yang tepat. Melalui metode KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI), diharapkan proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan dengan optimal, objektif dan memberikan kontribusi positif bagi kinerja bisnis perusahaan. KPI adalah serangkaian indicator yang bersifat terukur, yang memberikan informasi sejauh mana sasaran yang dibebankan suatu organisasi tercapai (Yodhia Antariksa : 2009).
Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah :
1.Melalui metode KPI maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih objektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subjektivitas .
2.Melalui penentuan KPI secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
3.Melalui penetapan KPI yang objektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.
4.Hasil skor KPI yang objektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai.
Setiap perusahan menjadikan KPI sebagai tolok ukur dari sasaran perusahaan yang ingin dicapai. Dengan KPI, analisa terhadap bisnis proses pencapaian sasaran tersebut menjadi lebih nampak. Pada umumnya KPI dibuat berdasarkan SMART; Spesific, Measurable, Achieveable, Relevant, Timely & free of bias. (OAGA: 1998).
Begitu juga dengan KPI yang telah diberlakukan di perusahaan kita, PT Bina San Prima. 23 critical factor yang ditetapkan merupakan indikator dari Performance Sales, Performance Business Process, Performance Finance dan Performance Warehouse. Semua critical factor akan mempengaruhi terhadap pengukuran sasaran perusahaan (Burby: 2005). Artinya, pertama suatu critical factor pasti berhubungan dengan critical factor yang lain, kedua setiap critical factor tidak hanya menjadi tanggung jawab satu bagian saja, karena peran bagian lain pun akan terlihat bila kita bicara suatu proses bisnis, ketiga seluruh critical factor KPI merupakan representasi kinerja cabang secara keseluruhan dalam mencapai sasaran perusahaan.
Jadi, KPI menjadi 'Kendaraan Paling Ideal' yang akan mengantarkan kita dalam berkerja pada suatu tujuan. Critical factor hendaknya dijadikan panduan atau rambu-rambu dalam melakukan perjalanan. Cepat tidaknya sampai ke tujuan perjalanan, bukan hanya tanggung jawab 'penginjak gas', tapi seluruh elemen kendaraan, dalam hal ini seluruh personil cabang.
Pengelolaan kinerja pegawai melalui sistem KPI memberikan sejumlah manfaat positif bagi perusahaan, diantaranya adalah :
1.Melalui metode KPI maka kinerja setiap pegawai dapat dievaluasi secara lebih objektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subjektivitas .
2.Melalui penentuan KPI secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih paham mengenai hasil kerja yang diharapkan darinya. Hal ini akan mendorong pegawai bekerja lebih optimal untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.
3.Melalui penetapan KPI yang objektif dan terukur, maka proses pembinaan kinerja pegawai dapat dilakukan secara lebih transparan dan sistematis.
4.Hasil skor KPI yang objektif dan terukur juga dapat dijadikan dasar untuk pemberian reward dan punishment pegawai.
Setiap perusahan menjadikan KPI sebagai tolok ukur dari sasaran perusahaan yang ingin dicapai. Dengan KPI, analisa terhadap bisnis proses pencapaian sasaran tersebut menjadi lebih nampak. Pada umumnya KPI dibuat berdasarkan SMART; Spesific, Measurable, Achieveable, Relevant, Timely & free of bias. (OAGA: 1998).
Begitu juga dengan KPI yang telah diberlakukan di perusahaan kita, PT Bina San Prima. 23 critical factor yang ditetapkan merupakan indikator dari Performance Sales, Performance Business Process, Performance Finance dan Performance Warehouse. Semua critical factor akan mempengaruhi terhadap pengukuran sasaran perusahaan (Burby: 2005). Artinya, pertama suatu critical factor pasti berhubungan dengan critical factor yang lain, kedua setiap critical factor tidak hanya menjadi tanggung jawab satu bagian saja, karena peran bagian lain pun akan terlihat bila kita bicara suatu proses bisnis, ketiga seluruh critical factor KPI merupakan representasi kinerja cabang secara keseluruhan dalam mencapai sasaran perusahaan.
Jadi, KPI menjadi 'Kendaraan Paling Ideal' yang akan mengantarkan kita dalam berkerja pada suatu tujuan. Critical factor hendaknya dijadikan panduan atau rambu-rambu dalam melakukan perjalanan. Cepat tidaknya sampai ke tujuan perjalanan, bukan hanya tanggung jawab 'penginjak gas', tapi seluruh elemen kendaraan, dalam hal ini seluruh personil cabang.
0 komentar:
Posting Komentar