Filosofi Mendalam Cincin Kawin
Minggu, 03 Juni 2012
0
komentar
Pernahkah mempermasalahkan kenapa cincin kawin dipasang di jari manis? Mungkin karena di sana penempatan paling bagus. Tetapi ada sebuah penjelasan bagus untuk pertanyaan ini.
Ibu jari menggambarkan orang tua. Telunjuk menggambarkan saudara kandung. Jari tengah menggambarkan diri kita sendiri. Jari manis menggambarkan pasangan hidup. Dan kelingking mempresentasikan anak-anak kita.
Sekarang pertemukan kedua tangan kita satu sama lain dengan pasangan jarinya. Ibu jari ketemu ibu jari, telunjuk ketemu telunjuk, dan seterusnya. Tapi untuk jari tengah, pertemukan dengan cara berpunggung-punggungan (seperti pada gambar).
Sekarang jika memisahkan ibu jari (orang tua) kita mudah melakukannya. Filosofinya orang tua tidak akan hidup dengan kita selamanya. Begitu pun saat mencoba memisahkan telunjuk, mudah kita melakukannya. Artinya saudara pun akan berpisah karena mereka akan memiliki keluarga dan hidup masing-masing. Lalu kelingking pun sama, artinya anak-anak suatu saat kelak akan memisahkan diri dari kita karena tumbuh dewasa dan berkeluarga.
Ibu jari menggambarkan orang tua. Telunjuk menggambarkan saudara kandung. Jari tengah menggambarkan diri kita sendiri. Jari manis menggambarkan pasangan hidup. Dan kelingking mempresentasikan anak-anak kita.
Sekarang pertemukan kedua tangan kita satu sama lain dengan pasangan jarinya. Ibu jari ketemu ibu jari, telunjuk ketemu telunjuk, dan seterusnya. Tapi untuk jari tengah, pertemukan dengan cara berpunggung-punggungan (seperti pada gambar).
Sekarang jika memisahkan ibu jari (orang tua) kita mudah melakukannya. Filosofinya orang tua tidak akan hidup dengan kita selamanya. Begitu pun saat mencoba memisahkan telunjuk, mudah kita melakukannya. Artinya saudara pun akan berpisah karena mereka akan memiliki keluarga dan hidup masing-masing. Lalu kelingking pun sama, artinya anak-anak suatu saat kelak akan memisahkan diri dari kita karena tumbuh dewasa dan berkeluarga.
0 komentar:
Posting Komentar